Bertemu Ganjar, Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Sampaikan Permintaan Khusus

Bertemu Ganjar, Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Sampaikan Permintaan Khusus
Gubernur Ganjar Pranowo bertemu Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso. Foto: IG @ganjarpranowo

“Artinya di antara mereka akan membantu pemerintah mengedukasi baik para pedagangnya, karyawannya maupun pelanggannya,” kata Ganjar.

Dengan saling menjaga, lanjut Ganjar, maka ekonomi bisa bergerak. Tak hanya di industri besar saja, tetapi juga ekonomi kerakyatan.

Ganjar mencontohkan jika mal bisa buka dengan menginstall aplikasi Peduli Lindungi, maka pedagang mi dan bakso dimulai dengan cara konvensional.

“Kalau mal punya aplikasi Pedulilindungi. Lha warung bakso? Emang mau dipasang itu? Kalau nanti suatu ketika memang kita harus mengarah ke sana setidaknya memulai. Bisa dimulai, nah sebelum digital ya kita dimulai lah dengan cara-cara konvensional. Konvensionalnya eling-ngelingke (saling mengingatkan),” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen Papmiso Indonesia Bambang Haryanto mengatakan vaksin untuk pedagang mi dan bakso di Jawa Tengah ini berlangsung dua hari.

Setidaknya ada 3.000 pedagang mi dan bakso, termasuk karyawan serta keluarganya yang divaksin.

“Ini sudah yang titik ke sepuluh, kami sudah mulai dari Jawa Barat, dan Provinsi Banten. Di sini targetnya 10.000 tapi kami dapat alokasinya 3.000,” kata Bambang.

Tujuan vaksin untuk pedagang mie dan bakso ini, lanjut Bambang, semata-mata untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Pihaknya menilai, pedagang mi dan bakso masuk kategori kelompok rentan.

Ganjar mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh pengurus Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News