Biaya Perawatan Gigi di Australia Selangit, Bali Jadi Alternatif Murah

Biaya Perawatan Gigi di Australia Selangit, Bali Jadi Alternatif Murah
Tracy King dari Queensland melakukan perjalanan ke Bali untuk perawatan gigi pada tahun 2022. (ABC News: Emma Pollard)

Lesley adalah perawat unit gawat darurat di sebuah rumah sakit di Melbourne dan berpendapat kalau sebagian besar sistem kesehatan dan perawatan gigi swasta di Australia "rusak".

"Warga tidak mampu pergi ke dokter gigi, jadi mereka datang ke klinik dokter umum, unit gawat darurat dan pada dasarnya mereka memerlukan pereda nyeri karena hanya itu yang bisa kami berikan. Kami bukan dokter gigi, kami tidak bisa melakukan apa-apa untuk gigi mereka," katanya.

Menurutnya masalah gigi yang tidak diobati dapat memperbesar masalah kesehatan, seperti kecanduan obat pereda nyeri dan gizi buruk karena pasien tidak dapat mengunyah dengan benar.

"Saya yakin perawatan gigi harus ditanggung oleh Medicare [semacam BPJS Kesehatan di Indonesia], dan saya tidak paham mengapa hal ini tidak dilakukan karena gigi sama pentingnya dengan tindakan medis lainnya," katanya.

Tracy mengatakan dia beruntung bisa terbang ke Bali untuk mendapatkan perawatan gigi, tidak seperti banyak warga Australia yang terjebak dalam sistem yang ia sebut "sangat rusak".

"Jika mampu, mereka bisa mengakses layanan kesehatan. Jika tidak mampu, bersiaplah giginya akan membusuk di mulut dan rontok," ujarnya.

Perawatan gigi di Australia

Lebih dari 85 persen perawatan gigi di Australia dilakukan oleh klinik swasta.

Meski beberapa warga lanjut usia memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan gigi gratis di sistem kesehatan negara bagian dan teritori, tak jarang mereka harus menunggu hingga bertahun-tahun.

Tracy tidak pernah ke dokter gigi sejak usianya 20-an karena biaya ke dokter gigi di Australia yang mahal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News