Bidik Potensi Pertanian Sultra, Kementan Pacu Ekspor dan Investasi
Kepala Karantina Pertanian Kendari, LM Mastari menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Kepala Barantan untuk memacu ekspor dan investasi pihaknya telah lakukan koordinasi dengan seluruh stake holder.
Rapat koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku usaha agribisnis yang dilanjutkan dengan visitasi lapangan secara proaktif guna memetakan masalah dan mencari solusinya telah beberapa kali digelar.
Hasilnya mulai dapat dirasakan, antara lain komitmen kesiapan penyediaan kontainer di kargo penerbangan oleh pihak maskapai Garuda Indonesia, pengembangan kawasan produk pertanian berorientasi ekspor oleh dinas terkait dan juga tersedianya layanan Klinik Ekspor di Pelabuhan Kendari New Port (KNP).
Layanan ini merupakan inisiasi dari Bea Cukai Kendari bersama dengan Karantina Pertanian Kendari. Dengan layanan 24 jam 7 hari ini, diharapkan permasalahan kepabean dan perkarantinaan pada proses bisnis ekspor dapat diselesaikan dengan cepat.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Prof Farid Bahar yang juga hadir dalam monitoring tempat pemeriksaan karantina sekaligus melepas ekspor 60 ton kakao butter dengan tujuan Jerman.
Ia mengapresiasi upaya proaktif Barantan dan jajarannya dalam memetakan masalah dan mencarikan solusi bagi pelaku usaha. Farid berharap upaya pacu ekspor sekaligus mendatangkan investor dapat segera membuahkan hasil. "Sesuai instruksi pak Mentan, kita lakukan terobosan dan kolaborasi . Gelar 'karpet merah" untuk eksportir dan investor yang hadir untuk mengembangkan produk pertanian," tandas Jamil. (jpnn)
Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan langkah percepatan pacu ekspor komoditas pertanian asal Sulawesi Tenggara (Sultra).
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat
- Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Turun Langsung ke Lapangan Setiap Hari
- Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Ingin Tingkatkan Produktivitas