Bisa Hebat Asal Hemat

Lalu itu tidak bertahan lama. Setelah beberapa lap cengkeraman ban itu kembali merosot drastis.
“Jadi hal pertama yang perlu kami upayakan adalah membuat cengkeraman ban bertahan lebih lama,” pesannya.
Namun pembalap Jerman itu yakin tim mekanik tidak akan kesulitan mencari solusinya. ’’Kami hanya perlu mengubah sedikit setingan dan membuat ban lebih hemat. Maka kami bisa lebih bersaing,’’ tandasnya.
Juara DTM 2015 itu juga yakin performanya akan lebih baik di Bahrain. Bahkan untuk sesi kualifikasi.
“Aku harus melupakan sesi kualifikasi (di GP Australia). Karena aku hanya menyelesaikan satu lap dan itu kacau sekali,” katanya.
Sama seperti Wehrlein, Rio juga hanya menyelesaikan satu lap dari rencana dua lap dalam sesi kualifikasi GP Australia. Dalam sistem eliminasi di tujuh menit pertama, Pascal tak menjadi pembalap paling lambat dan gagal meneruskan sesi. Sementara Rio dieliminasi setelahnya.
Di Bahrain nanti, pembalap asal Solo, Jawa Tengah itu yakin bisa tampil lebih baik. Berbeda dengan Melbourne, Bahrain adalah trek yang sudah dikenalnya dengan baik.
Tahun lalu, kemenangan pertamanya di GP2 diraihnya di Bahrain pada sprint race. ’’Memang kondisinya berbeda karena di GP2 mobil semua pembalap sama. Di F1 akan ada banyak faktor yang menentukan,’’ tandasnya.(cak)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ganda Campuran Masih Kurang Memuaskan, PBSI Coba Formula Rinov/Gloria Lawan Denmark
- Sudirman Cup 2025: Indonesia Tampil Beda Lawan Denmark
- Proliga 2025: Pelatih Gresik Buka Peluang Mainkan Megawati di Final Four Seri Solo
- Teco Ungkap Alasan Mundur dari Kursi Pelatih Bali United
- Bojan Hodak Bicara Kans Bermain Febri Hariyadi saat Persib Jumpa Malut United
- Barcelona vs Inter Milan, Inzaghi: Kami Bersemangat Melawan Tim Terkuat