Bisa Prediksi Kematian, Uji Genetika Mulai Marak di Australia
Senin, 04 Februari 2019 – 12:00 WIB
"Rasanya seperti dijatuhi dijatuhi hukuman mati," kata Kaitlin.
Meskipun sulit diterima, Kaitlin mengaku keputusan menjalani tes tidak sulit.
"Baik saya tahu atau tidak, pasti saya akan selalu memikirkannya," katanya.
Dengan mengetahuinya, katanya, kini dia bisa lebih proaktif. Belakangan dia tahu peluang mengidap penyakit MND lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Sampai saat ini belum ada obat untuk MND. Kaitlin dan Jessica harus ikut program bayi tabung jika tak ingin menurunkannya ke anak-anaknya.
Photo: Kaitlin dan Jessica Ellis menjadi lebih proaktif sejak mengetahui hasil uji genetika mereka. (Supplied)
Jessica melihat dilema ini secara berbeda.
"Katakanlah kita tak punya anak tetapi gen itu ternyata tidak aktif. Artinya, saya menyia-nyiakan seluruh hidup dan tak bisa mewujudkan impian untuk memiliki anak," katanya.
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang