Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?

Bisakah Kita Terbebas dari Virus Corona dan Bagaimana Caranya?
Penggunaan plasma darah dari pasien yang telah sembuh seperti Damian Fawkner menjadi salah satu upaya yang dilakukan para tenaga medis dalam mengobati pasien COVID-19. (ABC News: Jack Fisher / Ben Spraggon)

Sepuluh hari setelah terinfeksi COVID-19, kondisi Damian Fawkner semakin memburuk.

"Saya belum pernah merasa sesakit itu dalam hidupku. Saya berbaring di tempat tidur selama 15-16 jam sehari," katanya.

Kondisinya begitu buruk sehingga dia masuk IGD untuk menjalani serangkaian tes.

Gejala yang dialami Damian tidaklah disebabkan oleh virus itu sendiri. Melainkan oleh respons tubuhnya terhadap virus.

Cytokines, termasuk Interleukin-6, merupakan penyebab atas kondisi kelelahan ekstrim yang dialami Damian.

Dokter pun memberinya oksigen untuk membantunya bernapas sampai akhirnya dia keluar dari rumah sakit.

Beberapa hari kemudian, dia mendapat pemberitahuan bahwa tes virus coronanya negatif. Diagnosis positifnya baru datang belakangan.

Penelitian pertama di dunia atas kasus virus corona pertama di Australia oleh Doherty Institute di Melbourne mengungkapkan bahwa sekitar hari ke-10, sama dengan saat Damian Fawkner pergi ke rumah sakit, populasi sel-sel kekebalan mulai muncul dalam darah.

Dalam upaya menemukan pengobatan COVID-19 untuk menyelamatkan jiwa pasien, para ilmuwan telah mencoba berbagai hal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News