Bisnis Asuransi Bukukan Pendapatan Premi Rp 46 Triliun
Kinerja positif perolehan premi asuransi ditunjang pertumbuhan di lini bisnis penjaminan proyek (suretyship), pendukung infrastruktur, dan rekayasa.
Premi asuransi juga ditunjang program kredit usaha rakyat (KUR) yang mendongkrak premi asuransi kredit.
Demikian pula lini bisnis kesehatan dengan asuransi kesehatan swasta penunjang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Sementara itu, total klaim asuransi umum pada triwulan ketiga 2016 mencapai Rp 20,3 triliun.
Artinya, terjadi penurunan 7,6 persen jika dibandingkan dengan Rp 21,9 triliun pada kuartal ketiga 2015.
Peningkatan klaim terjadi pada energy offshore, rekayasa, tanggung gugat, kredit, dan penjaminan.
Rasio klaim pada kuartal ketiga tercatat turun menjadi 44 persen atau lebih rendah ketimbang 51,7 persen pada tahun lalu.
Penurunan klaim terbesar dialami bisnis satelit yang turun seratus persen alias tidak ada pengajuan klaim.
JAKARTA – Bisnis asuransi menunjukkan catatan bagus pada kuartal ketiga 2016. Hingga kini, pendapatan premi sudah mencapai Rp 46,1 triliun.
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram