Blunder Politik Teman Ahok di Pilkada DKI versi Adian

Blunder Politik Teman Ahok di Pilkada DKI versi Adian
Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu. Foto JPNN.com

Dari situasi ini, Adian pun menyebut Ahok mengibaratkan seperti buah simalakama telah dipetik, tak mungkin di rekat lagi ketangkainya.

"Dimakan, ibu mati, tidak dimakan, bapak yang mati. 1 juta KTP sudah diklaim, sulit meralatnya, walau aneh, kok bisa Ahok justru menjadi ragu ketika 1 juta KTP dari syarat minimal 525.000 KTP justeru sudah ada," ucapnya.

Sejauh ini, Ahok memang belum menentukan pilihan maju dengan sebagai calon independen atau lewat partai meski sudah memenuhi dukungan dari Nasdem, Golkar, dan Hanura.

Kondisi ini pun juga dianggap Adian akan menjadi blunder. "Ahok mulai berfikir ikut jalur partai justru disaat klaim 1 juta KTP sudah dibuatkan pestanya. Blunder! Keraguan Ahok menular dan membuat rakyat berpikir, kenapa harus ragu jika dari 1 juta KTP itu tidak ada yang palsu," katanya.

Namun, Adian pernah ditantang ikut melakukan verifikasi terhadap KTP yang sudah dikumpulkan Teman Ahok. Undangan itu ditolak dengan alasan hanya membuang-buang waktu untuk hal yang tak diketahuinya.

"Bagaimana mungkin saya membuang waktu selama lima atau enam jam hanya untuk duduk dan mendengar paparan dari kesimpulan sebuah cerita yang tidak saya ikuti langsung prosesnya setiap hari. Saya tidak mau buang waktu untuk menyaksikan pengujian yang dilakukan dengan sample random melalui telepon, karena sudah lama saya tidak lagi berminat bermain tebak-tebak buah manggis," ujar Adian. (jpg)


JPNN.com JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitulu mengatakan Teman Ahok yang diyakini akan bisa membantu perjalanan karier politik Basuki


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News