BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Masyarakat Jawa Tengah

BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Masyarakat Jawa Tengah
Personel Basarnas Cilacap dan TNI membantu mengevakuasi warga saat banjir melanda daerah Kroya, Kabupaten Cilacap. Foto: ANTARA/HO-Basarnas Cilacap

jpnn.com, CILACAP - Hujan lebat hingga ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.

"Hujan yang terjadi sejak tanggal 26 Oktober cukup ekstrem, terutama untuk wilayah Cilacap bagian timur dan selatan, curah hujannya rata-rata di atas 100 milimeter," kata Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Kamis (29/10).

Menurut dia, hujan lebat hingga ekstrem sekarang masih terkonsentrasi di wilayah timur Cilacap termasuk Kabupaten Banyumas bagian selatan dan Kebumen dan menimbulkan bencana di daerah tersebut.

Kondisi cuaca ekstrem semacam itu, ia melanjutkan, juga berpotensi terjadi di wilayah barat Kabupaten Cilacap dan sekitarnya karena fenomena La Nina moderat yang memicu peningkatan curah hujan masih berlangsung hingga November.

"Nanti (La Nina moderat) pada bulan Desember, Januari, dan Februari diharapkan sudah mulai melemah," katanya.

Kendati demikian, Teguh mengimbau masyarakat di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah, terutama yang bermukim di daerah rawan longsor, tetap waspada mengingat puncak musim hujan diprakirakan berlangsung Desember 2020 hingga Februari 2021.

"Jadi mulai Oktober sampai Februari ini harus waspada terhadap bencana alam hidrometeorologi," kata dia.

Teguh menjelaskan bahwa selain karena efek La Nina, hujan lebat hingga ekstrem yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Banyumas, serta Kebumen pekan ini terjadi karena pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif dan masuk ke wilayah perairan Indonesia serta belokan angin.

Ini prediksi cuaca dari BMKG untuk wilayah Jawa Tengah. Fenomena La Nina masih terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News