BMKG Sebut Ada Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Selat Bali saat KMP Yunicee Tenggelam

BMKG Sebut Ada Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Selat Bali saat KMP Yunicee Tenggelam
BMKG menyatakan mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga empat meter saat KMP Yunicee tenggelam. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

jpnn.com, JEMBRANA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Jembrana, Bali, memperingatkan potensi gelombang besar di Selat Bali.

Hal itu diungkapkan Kepala Tata Usaha BMKG Jembrana Agit Setiyoko saat mengomentasi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee (29/6).

"Kami selalu memberikan prakiraan cuaca kepada semua pihak terkait untuk berbagai kepentingan. Khusus untuk Selat Bali, kami sudah memberikan peringatan potensi gelombang besar di musim timur seperti ini," kata Agit saat dikonfirmasi di Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu (30/6).

Agit mengatakan saat terjadi kecelakaan, data BMKG menunjukkan langit cerah berawan dengan potensi hujan rendah sampai sedang, dengan potensi gelombang sekitar 0,75 hingga 4 meter.

"Data itu merupakan prakiraan cuaca untuk tanggal 29 Juni hingga 1 Juli. Kami memang mengeluarkan prakiraan cuaca yang berlaku selama tiga hari," katanya.

Agit menjelaskan berdasarkan keterangan saksi saat peristiwa nahas tersebut terjadi muncul arus kuat disertai gelombang besar.

Hal itu sesuai dengan prediksi BMKG.

Sebelumnya, KMP Yunicee yang dalam manifes membawa 41 penumpang dan 16 anak buah kapal (ABK), tenggelam di Selat Bali saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Provinsi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

BMKG menyatakan mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga empat meter saat KMP Yunicee tenggelam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News