BMKG: Waspada Potensi Banjir dan Longsor di Sulawesi Tengah

BMKG: Waspada Potensi Banjir dan Longsor di Sulawesi Tengah
Foto: Sutopo Purwo Nugroho for Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah hingga Kamis (25/10) pukul 5.00 sudah mencapai 2.081 jiwa.

Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho memerinci korban meninggal dunia di Kota Pali 1.706, Kabupaten Donggala 171, Kabupaten Sigi 188, dan Kabupaten Parigi Moutong 15, serta Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.

"Berdasarkan laporan Kabupaten Sigi yang awalnya 223 orang meninggal dunia menjadi 188 orang meninggal dunia sesuai dengan pendataan by name by address," kata Sutopo, Jumat (26/10).

Sutopo menjelaskan, korban meninggal dunia akibat bencana di Sulteng yang sudah dimakamkan mencapai 2.081 jenazah. Terdiri dari pemakaman massal 1.025 dan pemakaman keluarga 1.056.

Untuk korban luka, BNPB mencatat ada 12.568 orang. Terdiri dari luka berat 4.438, luka ringan 8.130 orang. Bencana juga menyebabkan 214.925 warga mengungsi.

Sutopo memerinci 206.194 orang berada di 122 titik pengungsian di Sulteng. Sedangkan 8.731 orang mengungsi di luar Sulteng. "Untuk korban hilang 1.309 orang," jelasnya.

Lebih lanjut Sutopo menyatakan bahwa curah hujan akan terus meningkat di Sulteng. "Perlu diwaspadai bencana banjir, banjir bandang dan longsor," tegasnya.

Menurutnya, material batuan di lereng-lereng perbukitan rapuh akibat guncangan gempa 7,4 SR sehingga mudah terjadi longsor saat hujan deras.

Jumlah korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah hingga Kamis (25/10) pukul 5.00 sudah mencapai 2.081 jiwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News