Bolaang Mongondow Urgen Miliki Bandara

Bolaang Mongondow Urgen Miliki Bandara
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Michael Wattimena bertemu Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow dan jajaran Forkompimda Bolang Mongondow, Jumat (15/9/2017). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, BOLAANG MONGONDOW - Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, dinilai urgen untuk memiliki bandar udara sendiri. Pasalnya, selain memiliki berbagai potensi daerah yang dapat dikembangkan, Bolaang Mongondow juga memiliki jarak yang cukup jauh dari Ibu Kota Provinsi Sulut, Manado. Jarak antara Bolaang Mongondow dengan Manado, sekitar 200 kilometer, dengan jarak tempuh 4-5 jam perjalanan darat.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Michael Wattimena saat pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Ketua DPRD Bolang Mongondow, serta mitra kerja Komisi V DPR RI di Kantor Bupati Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (15/9/2017).
 
“Perjalanan kita dari Manado sampai ke Bolaang Mongondow sekitar 4-5 jam. Jarak yang jauh ini tidak efisien dalam sebuah pengembangan dan pembangunan terhadap daerah-daerah yang berpotensi seperti Bolaang Mongondow dan sekitarnya,” kata Michael.
 
Dalam kesempatan peninjauan ke lokasi yang telah disiapkan Pemkab Bolaang Mongondow, politikus Fraksi Partai Demokrat itu menilai persiapan yang sudah dilakukan oleh Pemkab sudah cukup layak. Sehingga harapannya, pembangunan bandara ini dianggarkan pada RAPBN 2018.
 
Michael pun berharap, Kementerian Perhubungan, khususnya melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk memfasilitasi penyelesaian pembangunan dari Bandara Bolaang Mongondow. Ia pun memastikan, pihaknya mendukung dan mendorong pembangunan Bandara Bolaang Mongondow.
 
“Karena dari aspek persiapan Pemkab, ini sudah melakukan fungsinya secara optimal. Tinggal tanggung jawab ini diserahkan kepada pemerintah pusat, dalam rangka finalisasi Bandara Bolaang Mongondow,” imbuh legislator asal Papua Barat itu.
 
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, perlu dibangunnya bandara, mengingat jarak yang cukup jauh dari Manado. Semua infrastruktur dasar persyaratan untuk mendapatkan anggaran dari Pemerintah Pusat, khususnya dari mitra kerja Komisi V DPR telah dipenuhi.
 
Yasti memastikan, Pemkab Bolaang Mongondow sudah menyiapkan, baik dari sisi administrasi, maupun ketersediaan lahan. Persyaratan yang diminta Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum, sudah disiapkan. Pemkab sudah menghibahkan tanah seluas 400 hektar kepada Kemenhub untuk dibangun bandara. 
 
“Semua persyaratan dan persiapan sudah 95 persen. Akses menuju lokasi sudah dipersiapkan. Tinggal perlu ada soil tanah, namun sudah kami anggarkan di APBD-P. Kami harap pembangunan bandara selesai dalam waktu tiga tahun,” tambah Yasti.
 
Mantan Anggota DPR RI itu juga berharap, dengan adanya anggaran dari Pemerintah Pusat, daerah yang dipimpinnya dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga, jika seluruh infrastruktu telah terbangun, ekonomi dapat tumbuh pesat, sehingga Bolaang Mongondow tidak bergantung lagi kepada Pemerintah Pusat.
 
Dalam kunjungan ini, Tim Komisi V DPR juga meninjau lokasi Bandara Bolaang Mongondow di Desa Lalow, Jalan Nasional Kaiya Maelang, Terminal Tipe A d Desa Dulangon, Waduk Lolak di Desa Pindol, dan Pelabuhan Labuan Uki.(adv/jpnn)


Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, dinilai urgen untuk memiliki bandar udara sendiri. Pasalnya, daerah ini memiliki berbagai potensi daerah


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News