Bom Teror Markas CNN, Terpaksa Siaran lewat Skype

Bom Teror Markas CNN, Terpaksa Siaran lewat Skype
Lokasi serangan teroris di pusat kota Melbourne. Foto: EPA

jpnn.com, NEW YORK - Hampir pukul 22.00 saat telepon di meja redaksi CNN Manhattan, New York, berdering pada Kamis (6/12). Si penelepon mengaku sudah menempatkan lima bom di Time Warner Center, gedung perkantoran yang ditempati CNN. Detik itu juga, polisi langsung dikontak. Sekitar 30 menit kemudian, gedung dikosongkan.

"Kami diminta secepatnya meninggalkan gedung," ujar pembawa acara CNN Tonight, Don Lemon. Dia tidak sempat membawa serta barang-barangnya. Dalam kepanikan, dia bergegas keluar dari gedung tersebut.

Saat alarm evakuasi berbunyi, Lemon sedang siaran. Kebetulan, acara yang dia pandu sedang jeda iklan. Maka, dia pun sempat melarikan diri.

Selama 30 menit kemudian, CNN menyiarkan acara yang sudah direkam sebelumnya. Setelah itu, barulah mereka menyiarkan live kejadian yang menimpa Time Warner Center melalui Skype. Saat itu jalanan di sekitar markas CNN tersebut sudah ditutup dan dijaga ketat oleh petugas.

"Departemen Kepolisian New York (NYPD) sudah menyatakan aman. Para pegawai boleh kembali ke dalam gedung." Demikian bunyi memo Presiden CNN Worldwide Jeff Zucker lepas tengah malam. Aktivitas di kantor media tersebut pun kembali berlanjut.

Meski sudah menyatakan aman, polisi tetap berjaga di sekitar gedung itu. Penyisiran tetap berlanjut. Polisi juga masih memburu orang yang menelepon kantor redaksi.

Bagi CNN Manhattan, teror bom tersebut merupakan ancaman kedua. Yang pertama terjadi pada Oktober. Saat itu bom pipa yang dialamatkan kepada mantan Direktur CIA John Brennan nyasar ke CNN. Pelakunya, Cesar Sayoc, berhasil dibekuk. Pria 56 tahun itu kini menjalani proses hukum.

Karena itulah, ketika menerima telepon tentang bom, CNN tidak mau menganggap remeh. Mereka langsung melapor ke polisi. Proses pencarian bom yang katanya ada lima tersebut dilakukan dengan cara menyisir lantai satu per satu. (sha/c20/hep)


Bagi CNN Manhattan, teror bom tersebut merupakan ancaman kedua. Yang pertama terjadi pada Oktober.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News