Bos BCA Blak-blakan soal Digital Banking Masa Depan, Ada Tren Baru?
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membagikan pandangan tren perbankan di masa depan.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai transaksi hybrid bakal menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan masyarakat.
Transaksi hybrid merupakan gabungan antara transaksi digital dan fisik.
Mengapa hybrid?
Menurut Jahja, meski transaksi digital banking booming di industri perbankan. Namun, dia menyakini mustahil untuk perbankan menerapkan semua transaksinya secara digital.
Fakta itu didapatkan BCA saat mengalami kendapa akibat pandemi Covid-19 terjadi pada 2020 lalu.
Jahja berujar industri perbankan juga merasakan dampaknya seperti seretnya penyaluran kredit.
Saat masuk masa pandemi, penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BCA yang biasanya Rp 2 triliun per bulan turun menjadi Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun per bulannya.
Dirut BCA Jahja Setiaatmadja membagikan pandangan tren perbankan di masa depan untuk pemenuhan kebutuhan nasabah.
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk
- Triwulan I 2024: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Penduduk Bekerja juga Naik
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub
- Optimistis, Sri Mulyani Bilang Begini soal Perekonomian Nasional