Bos Wikileaks Takut Diekstradisi ke AS
Minggu, 19 Desember 2010 – 19:51 WIB

Bos Wikileaks Takut Diekstradisi ke AS
LONDON- Pendiri Wikileaks, Julian Assange mengaku paling takut jika dia diekstradisi ke Amerika Serikat, selepas dibebaskan secara bersyarat dari sel penjara kepolisian London, Inggris, pada Kamis pekan lalu. Amerika adalah negara yang paling merasa dirugikan dari bocoran informasi yang disebarkan situs pembocor rahasia ini. Berbagai rahasia penting, mulai soal kesalahan fatal prajurit AS membunuh warga sipil Irak, sikap diplomatik AS terhadap isu yang terjadi di negara tetangga, sampai informasi sepele semisal kebiasaan pesta pangeran Arab Saudi, diungkap Wikileaks sejak awal November lalu.
Kekhawatiran ini muncul setelah beredar berita bahwa jaksa wilayah AS tengah mengumpulkan bukti untuk menjerat Assange dengan tuduhan spionase setelah berhasil mempengaruhi seorang tentara AS bernama Bradley Manning, agar membocorkan rahasia negara untuk kemudian dikirimkan ke Wikileaks.
Baca Juga:
"Risikonya sangat besar. Risiko (diekstradisi, red) yang paling kami takuti. Dan sepertinya semakin serius dan sangat mungkin (terjadi), dan sedang terus mereka (pemerintah AS) usahakan," kata pria kelahiran Australia 39 tahun lalu, seperti diberitakan news.com.au, Minggu (19/12).
Baca Juga:
LONDON- Pendiri Wikileaks, Julian Assange mengaku paling takut jika dia diekstradisi ke Amerika Serikat, selepas dibebaskan secara bersyarat dari
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN