BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya

BPIP: Pancasila Harus Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah, Begini Alasannya
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Youtube RKN Media

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memasukkan Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri pada kurikulum mendatang. BPIP memandang Pancasila memiliki arti penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter siswa.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengatakan PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang  Standar Nasional Pendidikan masih kurang optimal dalam membangun karakter bangsa. Pasalnya, PP itu secara subtansial tidak secara khusus menyebut Pendidikan Moral Pancasila dalam mata pelajaran dan mata kuliah wajib.

Romo Benny mengatakan pelajaran Pancasila harus menjadi materi tersendiri bukan digabung dengan kewarganegaraan karena memiliki substansi berbeda.

“Pancasila harus menjadi pelajaran wajib karena sangat penting bagi bangsa ini untuk menjaga roh kemajemukan. Pancasila juga merupakan ideologi bangsa yang sifatnya menyatukan berbagai macam perbedaan,” tegas Romo dalam keterangan pers pada Selasa (20/4).

Menurut Romo Benny, keinginan untuk mengembalikan pelajaran Pancasila justru berasal dari anak-anak muda. Mereka khawatir nilai-nilai kemanusiaan dan kemajemukan akan tergerus jika Pancasila tidak diajarkan sejak dini. Mereka juga takut akan bahaya intoleransi dan radikalisme yang akhir-akhir ini berkembang di masyarakat.

Dia menegaskan perlu segera didorong revisi UU Sisdiknas untuk memasukkan Pancasila menjadi pelajaran wajib yang diajarkan kembali mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi untuk menanamkan ideologi dan karakter bangsa.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk menanamkan ideologi Pancasila harus menyesuaikan dengan karakter generasi muda saat ini.

Anak-anak muda sekarang, menurut Ganjar, sangat dekat dengan teknologi terutama media sosial sehingga mengajarkan Pancasila dapat dilakukan dengan cara kekininian seperti mengajak anak-anak membuat vlog yang menumbuhkan empati terhadap sesama dan nilai-nilai persatuan.

BPIP mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memasukkan Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri pada kurikulum mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News