BPJS Kesehatan: Program JKN-KIS Harus Berjalan Efektif dan Efisien

BPJS Kesehatan: Program JKN-KIS Harus Berjalan Efektif dan Efisien
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam The 3rd Pharmacoeconomics and Outcomes Reseach Virtual Conference 2021 yang diselenggarakan oleh Malaysian Society for Pharmaeconomics and Outcome Research (MY-SPOR), Rabu (22/09). Foto: dok BPJS Kesehatan

Ghufron menjelaskan, upaya optimalisasi pembiayaan farmasi dalam Program JKN-KIS tidak lepas dari upaya menjaga kesinambungan finansial Program JKN itu sendiri.

Untuk bisa meningkatkan kesinambungan Program JKN-KIS, dia menyebut tantangannya tidak hanya memastikan lebih banyak penerimaan daripada pengeluaran.

Namun dia memastikan paket manfaat Program JKN-KIS berjalan efektif dan efisien.

"Oleh karena itu, diperlukan komunikasi dan koordinasi yang kuat antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kefarmasian dalam Program JKN-KIS,” kata Ghufron,

Pada tahun 2020, BPJS Kesehatan mengeluarkan Rp 95,5 triliun untuk biaya pelayanan kesehatan di tingkat primer maupun di rumah sakit.

Dari data pembayaran fee for service, BPJS Kesehatan mencatat bahwa pada tahun tersebut obat penyakit kronis didominasi oleh obat-obatan untuk diabetes, penyakit jantung, penyakit paru, dan prostatitis.

Masih di tahun yang sama, BPJS Kesehatan juga menemukan kebanyakan obat kemoterapi digunakan untuk pengobatan leukimia, kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker paru-paru. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan pengelolaan kefarmasian di era program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) harus dilakukan secara efektif


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News