BPJS Kesehatan: Program JKN-KIS Harus Berjalan Efektif dan Efisien

Ghufron menjelaskan, upaya optimalisasi pembiayaan farmasi dalam Program JKN-KIS tidak lepas dari upaya menjaga kesinambungan finansial Program JKN itu sendiri.
Untuk bisa meningkatkan kesinambungan Program JKN-KIS, dia menyebut tantangannya tidak hanya memastikan lebih banyak penerimaan daripada pengeluaran.
Namun dia memastikan paket manfaat Program JKN-KIS berjalan efektif dan efisien.
"Oleh karena itu, diperlukan komunikasi dan koordinasi yang kuat antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kefarmasian dalam Program JKN-KIS,” kata Ghufron,
Pada tahun 2020, BPJS Kesehatan mengeluarkan Rp 95,5 triliun untuk biaya pelayanan kesehatan di tingkat primer maupun di rumah sakit.
Dari data pembayaran fee for service, BPJS Kesehatan mencatat bahwa pada tahun tersebut obat penyakit kronis didominasi oleh obat-obatan untuk diabetes, penyakit jantung, penyakit paru, dan prostatitis.
Masih di tahun yang sama, BPJS Kesehatan juga menemukan kebanyakan obat kemoterapi digunakan untuk pengobatan leukimia, kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker paru-paru. (mrk/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan pengelolaan kefarmasian di era program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) harus dilakukan secara efektif
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Peserta JKN Dirawat di RSUP Dr Kariadi Capai 86 Persen, Tiap Hari 2.000 Pasien
- PTM Capai 73%, Workshop FIA & GAPMMI Bedah Strategi untuk Hadapi Tantangan Kesehatan
- 7 Menu Sarapan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
- Kawal PHTC Bidang Kesehatan, Wakil KSP Tinjau Layanan CKG di Kabupaten Lahat
- Center Of Excellence jadi Layanan Terbaru di Ciputra Hospital Citraraya
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru