BRI Optimalisasi Pelayanan Perbankan lewat Strategi Hybrid

BRI Optimalisasi Pelayanan Perbankan lewat Strategi Hybrid
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan hybrid bank lebih cocok diterapkan karena BRI memiliki nasabah yang sangat heterogen. Foto: BRI

"Pertumbuhan volume penggunaan mobile apps atau super apps BRI juga naik kurang lebih 600 persen. Indra optimistis, keberhasilan tersebut akan terulang pada 2022," kata dia.

BRIvolution 2.0: Blueprint Transformasi Digital & Culture

Keberhasilan transformasi digital melalui strategi hybrid bank tak terlepas dari rencana matang BRI yang telah dijalankan jauh sebelum era disrupsi akibat pandemi.

Direktur Utama BRI Sunarso yang menginisiasi inisiatif transformasi besar tersebut di dua area, yakni di area digital dan culture yang dimulai pada 2016, kini telah menunjukan hasil positif.

Saat itu, Sunarso mendapat amanat mengambil langkah strategis tersebut.

BRI pun mulai menyusun blueprint transformasi dengan visi besar BRIvolution 1.0 dan berubah menjadi menjadi BRIvolution 2.0 karena tantangan bisnis di masa pandemi.

Sebelum memasuki masa pandemi, gagasan BRIvolution telah mendorong digitalisasi proses kredit, terutama di segmen mikro.

Loan approval system (LAS) digantikan dengan BRISPOT sehingga mengurangi kontak langsung antara insan BRILian atau pekerja BRI dengan nasabah.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mengoptimalkan layanan perbankan dengan menerapkan strategi hybrid di era digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News