BRI Salurkan 60 Alokasi KUR untuk Sektor Produktif

BRI Salurkan 60 Alokasi KUR untuk Sektor Produktif
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan penyaluran KUR pada sektor produktif sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Foto: BRI


"Kami akan dorong menjadi 60 persen pada 2022 ini. Mudah-mudahan kami semakin concern dengan sektor produktif sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable,” ujarnya.

Supari mengaku pihaknya telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi kucuran di sektor unggulan.

Selain itu, ada juga strategi pada sektor yang memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya.

Adapun kriteria itu adalah pertama pelaku usaha sektor perdagangan dengan value chain yang panjang. kedua, membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi Covid-19 seperti sektor pangan. Ketiga, melirik sektor manufaktur karena dianggap terus mengalami perbaikan.

"Tidak ketinggalan, sektor produksi juga dibidik BRI untuk menggenjot penyaluran KUR," ungkapnya.

Supari lebih lanjut menjelaskan optimalisasi penyaluran KUR juga terus dilakukan dari aspek pemerataan.

Data BRI membeberkan terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah enam penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi delapan penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.

“Pada 2021 menjadi 11 dan tahun 2020 ini kami upayakan dari 100 rumah tangga 13 akan menerima KUR. Mudah-mudahan dengan jangkauan seperti ini apa yang diharapkan pemerintah untuk membangun pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang semakin tangguh dan kuat akan terjadi sehingga nanti mereka akan naik kelas,” papar Supari.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan penyaluran KUR pada sektor produktif sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News