Bripda Rifat Akbar Meninggal, Kombes Ngajib Ultimatum Pembuat Onar: Berulah Lagi, Kami Tindak Tegas

Mantan Direktur Direktorat Samapta Polda Metro Jaya ini menambahkan lebih kurang dua bulan menjabat Kapolrestabes Palembang, dirinya bertekad untuk menghapus budaya “tujah” dan budaya “asmara subuh”.
“Hal itu berpotensi dan menjadi salah satu pemicu dari terjadinya aksi tawuran, terutama saat bulan suci ramadan,” tambahnya.
Sementara, Ketua RW 04, Kelurahan 13 Ilir, Supendi mengungkapkan, wilayahnya memang menjadi salah satu pusatnya tempat ana-anak muda nongkrong dan tawuran.
“Kami sudah sering menegur orang tuanya tetapi justru mereka marah, dan bahkan sering memberikan ancaman kepada kami,” katanya.
Baca Juga: Kodam Jaya Diminta Tegas Basmi Kelompok Radikal, Jenderal Dudung: Jangan Ragu, Jumlahnya Kecil
Pihaknya ke depan berharap kepada kepolisian agar dapat memberikan perlindungan hukum, seandainya pihaknya masih menerima tindakan pengancaman dari orang tua, anaknya yang terlibat aksi tawuran termasuk dari pelaku tawuran itu sendiri.(dho/sumeks)
Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib mengaku geram dengan aksi tawuran yang kerap terjadi di sejumlah wilayah di Kota Palembang.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru Matangkan Persiapan Swarna Songket Nusantara di Palembang
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Motif Penyiraman Air Keras terhadap Bagus di Palembang Terungkap, Oalah
- 6 Bulan Buron, 2 Begal di Banyuasin Akhirnya Ditangkap