Broker Futures Raksasa Indonesia Beli Token GIC untuk Inovasi Baru

jpnn.com, JAKARTA - PT Trijaya Pratama Futures, salah satu perusahaan pialang berjangka terbesar di Indonesia dikabarkan membeli token GIC sebagai tanda inovasi dalam teknologi Blockchain.
Hal ini merupakan investasi kedua dari perusahaan pialang berjangka Indonesia yang didapatkan Global Investa Capital (GIC) setelah sebelumnya mendapatkan investasi pertama senilai USD 20 juta.
Investasi dari PT Trijaya Pratama Futures diperkirakan merupakan jumlah yang besar, walaupun tidak disebutkan berapa jumlah spesifiknya.
GIC sebagai platform trading revolusioner berbasis blockchain berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan pialang berjangka terbesar Indonesia untuk ikut ambil bagian di dalamnya.
“Resiko trading secara online kian besar lantaran banyak broker ilegal yang merugikan nasabah, kami menyediakan transparansi dan bebas biaya kepada para penggunanya. Pialang tradisional melihat GIC sebagai kesempatan untuk menarik pengguna baru tanpa biaya operasional dan pemasaran. mereka juga akan memperoleh keuntungan dari fitur-fitur inovatif kami," ujar Peter Tandean, CEO GIC.
GIC Trade (gictrade.io) adalah platform gabungan antara Metatrader 5 dan Blockchain, yang juga merupakan platform pertama dan satu-satunya di Indonesia yang sangat memungkinkan terjadinya Peer-to-Peer Trading.
Pengguna sebagai trader akan berhadapan langsung dengan pengguna yang mengambil peran sebagai market maker. Di dalam Platform GIC Trade, para nasabah bisa memilih untuk menjadi Trader, Market Maker, atau bahkan dua-duanya sekaligus.
Pendanaan ini akan memperkuat GIC sebagai platform trading forex berbasis blockchain yang didukung oleh perusahaan pialang berjangka tradisional Indonesia.
Pengguna sebagai trader akan berhadapan langsung dengan pengguna yang mengambil peran sebagai market maker.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik