Bu Risma Usul PSBB di Surabaya Dihentikan, Simak Alasannya
"Kan tidak mungkin membayar orang tapi nganggur, sedangkan hotel, restoran, mal dan toko-toko itu tidak ada pendapatan," ujarnya.
Meskipun nanti PSBB itu dilonggarkan, lanjut dia, tapi protokol kesehatannya harus terus diperketat, termasuk di hotel, restoran, mal, warung dan berbagai bidang lainnya.
"Bahkan, nanti kita juga atur pembayarannya, cara menggunakan uang dan cara menerima uangnya itu," ujarnya.
Selain itu, Risma juga mengaku masih terus mengupayakan untuk menggelar rapid test massal, khusus bagi pegawai mal, pegawai toko swalayan, pasar swalayan dan pegawai toko-toko yang ada di Surabaya.
Sehingga, lanjut dia, apabila nanti kembali ke kondisi normal atau new normal seperti yang disampaikan Presiden RI Jokowi, maka warga yang akan membeli itu tidak khawatir lagi, dan yakin bahwa pegawai mal dan toko itu sehat semuanya.
"Mudah-mudahan nanti kami punya alat uji cepat. Nanti kita akan prioritaskan mereka-mereka ini. Jadi, kita tahu positioningnya, sehingga para pengunjung itu akan merasa aman, termasuk petugas kebersihan, satpam dan pegawai lainnya," katanya. (antara/jpnn)
Tri Rismaharini menyampaikan usulan agar PSBB di Surabaya untuk mengerem penyebaran COVID-19 tidak diperjpanjang lagi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Suporter Rusuh di Surabaya, PSSI Minta Polisi Bertindak Tegas
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan di Era Covid-19, KPK Panggil Anak Siti Fadilah
- Kemenkes Tiba-tiba Bicara Potensi Peningkatan Kasus Covid-19
- Fakta-Fakta Penembakan yang Meneror Warga Jatim, Baca Nomor 4 Bikin Geram
- Pelaku Penembakan di Surabaya Terobsesi Main Perang-perangan, Sontoloyo