Bukan Orang Parpol, Ini Tokoh asal Jatim yang Dinilai Layak jadi Pendamping Ganjar

Bukan Orang Parpol, Ini Tokoh asal Jatim yang Dinilai Layak jadi Pendamping Ganjar
Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PDIP Ganjar Pranowo. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Ringkasnya, kata Abdul Rachman Thaha, sosok Ganjar memang tidak mewarisi DNA Soekarno. Tetapi sangat mungkin idealisme Bung Karno menitis ke dalam dirinya.

"Dengan predikat selaku anggota parpol yang menolak menjadi petugas parpol itulah, Ganjar patut dikedepankan sebagai salah satu nama di barisan depan pemimpin Indonesia masa depan," ucapnya.

Lantas dengan siapa Ganjar pantas berduet? Dalam pandangan Rachman, DPD RI menjadi gudangnya tokoh kepercayaan daerah yang bebas dari ikatan parpol.

Secara normatif, katanya, di lembaga itu berhimpun individu-individu yang memurnikan kembali sila keempat Pancasila. Bahwa amanat rakyat harus dipikul langsung oleh wakil-wakil yang dipilih rakyat tanpa diperantarai parpol.

"Dengan dasar berpikir seperti itu, satu dari sejumlah nama dari DPD yang layak untuk mendapat sorotan adalah LaNyalla Mattalitti," sebut Rachman.

Pria 41 tahun itu menyebut, plus minus, LaNyalla akan komplementer dengan Ganjar Pranowo. LaNyalla yang asal Jatim merupakan sosok murni independen, sedangkan Ganjar hingga kini masih merupakan orang parpol betapa pun dia menolak menjadi petugas parpol.

"Ketika mereka berdua disandingkan, misalnya, Presiden LaNyalla Mattalitti dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo, tecerminlah sekian banyak kebinekaan Indonesia," ucap Rachman.

Namun, dia menyebut ada tantangan yang mesti dibereskan, yakni membuka ruang bagi calon presiden independen di Pilpres. Amendemen UUD 1945 menurutnya menjadi jalan pembuka untuk hal itu.

Abdul Rachman Thaha menilai Ganjar Pranowo berpotensi kuat menjadi figur pendobrak kejumudan parpol dan pemecah kepengapan iklim berpartai yang kian dahsyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News