Bukan Tidak Mungkin Anak Cucu PKI Dendam dan Melakukan Gerakan

Bukan Tidak Mungkin Anak Cucu PKI Dendam dan Melakukan Gerakan
Prof Salim Said. Foto: tangkapan layar YouTube

Pasalnya, jika anak cucu PKI atau pihak yang sebelumnya menjadi bagian dari komunis merasa dendam, kemudian melakukan sebuah gerakan, maka stabilitas bangsa yang terancam.

"Kalau bereaksi seperti yang ditakutkan orang, ada dendam, tentu yang terancam republik. Karena akan ribut lagi. Karena itu, diperlukan pemerintah yang kuat, bijaksana dan tahu sejarah," kata pria kelahiran Parepare itu.

Prof Salim menegaskan, tidak dalam posisi mendukung salah satu pihak.

Baik korban kekejaman PKI, maupun korban kekejaman pihak yang memberangus PKI di masa lalu.

"Saya tidak bisa berbuat banyak, paling berkoar-koar. Pihak yang bisa itu pemerintah, itulah gunanya pemimpin yang mengerti sejarah. Kalau enggak mengerti, itu bisa terjadi," ucapnya.

Prof Salim juga menyoroti pendapat yang menyebut sekarang ini momentum terakhir bagi bangkitnya PKI dan masa terakhir juga bagi yang anti PKI, mengingat peristiwa kelam 1965 sudah terjadi 55 tahun lalu.

"Kalau bicara biologis begitu, tetapi ini bicara sejarah. Bisa selalu hidup. Jadi sekali lagi, hal yang saya takutkan negara ini kacau. Jangan Pancasila itu diobok-obok lagi," pungkas Prof Salim. (gir/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Prof Salim Haji Said menegaskan komunisme di dunia ini sudah bangkrut. Namun, pemerintah tetap harus mengerti sejarah.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News