Bulog Ganti Raskin Tak Layak Konsumsi

Bulog Ganti Raskin Tak Layak Konsumsi
Bulog Ganti Raskin Tak Layak Konsumsi
Perihal dugaan penyusutan, juga diklarifikasi oleh Benhur. Menurutnya, satu sampel karung beras tersebut tidak dapat mewakili 720 karung beras yang dikirim. Selain itu alat ukur timbangan juga perlu dicek. Pasalnya alat ukur timbangan bulog secara periodik dicek. “Tidak ada kita mengurangi timbangan,” tegasnya.

Seperti diberitakan, pembagian raskin yang dilakukan Bulog Sub Divre Cirebon kepada masyarakat Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, dinilai bermasalah. Ketua LSM Masyarakat Peduli Reformasi (MPeR) Cirebon, Aan Suratman, mengatakan, raskin yang dikirimkan ke Desa Dawuan merupakan beras tahun lalu yang disimpan oleh Bulog di gudang penyimpanan dengan harga dasar yang dibeli dari suplayer sebesar Rp6.600 perkilogram, sementara harga pasaran mencapai Rp7.000 perkilogram.

“Kita bisa uji kualitas harga beras Rp6.600 yang sudah disimpan satu tahun lalu ini. Bisa dilihat bagaimana kualitasnya. Apakah layak dikonsumsi oleh masyarakat,” tanyanya.

Terkait timbangan, dalam surat jalan tertulis 10,8 ton atau 720 karung berukuran 15 kg. Setelah ditimbang ulang oleh perangkat desa setempat 1 karung berisi 14,5 kg, padahal seharusnya 15 Kg. “Berarti susut setengah kilogram per karung. Bila diakumulasikan susutnya sebesar 310 kg,” sambungnya.

CIREBON– Badan Urusan Logistik (Bulog) bertindak cepat setelah menerima pengaduan mengenai buruknya kualitas raskin yang tak layak konsumsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News