Buntu Panjang

Oleh: Dahlan Iskan

Buntu Panjang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Masih begitu sedikit yang terkena Covid di Tiongkok. Sehingga dikhawatirkan masih banyak yang berpotensi akan terkena Covid.

Padahal imunisasi begitu meluas di Tiongkok. Toh Omicron masih mengancam –meski tingkat yang meninggal dunia memang nyaris 0.

Bagi kita yang siap-siap meninggalkan pandemi memang masih ada PR yang harus diselesaikan. Yakni dampak Covid terhadap penurunan kemampuan penderitanya yang sembuh.

Tidak sedikit di antara mereka yang merasa daya ingatnya menurun. Ada juga yang merasa daya pendengarannya berkurang. "Pendengaran saya tidak bisa stereo lagi," ujar seorang teman di Jakarta.

Tentu kita juga harus mengevaluasi bidang pendidikan. Selama dua tahun ini berapa banyak anak-anak kita yang mengalami "defisit ilmu pengetahuan". Akibat tidak sempurnanya proses belajar-mengajar.

Saya pernah berdialog dengan guru-guru di pesantren keluarga saya. Mereka bilang defisit pengetahuan itu bisa mencapai 40 persen. Kalau pandemi benar-benar berakhir maka defisit itu harus ditambal.

Pandemi, pun kalau sudah lewat, buntutnya masih panjang. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.


Berita Selanjutnya:
Nasib Terawan

Maka dunia kini mempertanyakan kebijakan Tiongkok yang zero tolerance Covid -19 itu.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News