Bupati Boyolali Mestinya Introspeksi, bukan Maki Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono heran mengapa Bupati Boyolali Seno Samodro begitu marah dengan candaan Calon Presiden Prabowo Subianto soal tampang Boyolali yang tidak bisa masuk mal dan hotel mewah di Jakarta.
Apalagi candaan itu dilontarkan Prabowo, orang asli Banyumas yang punya sifat asli jika bicara apa adanya sesuai fakta.
Namun hal itu direspons emosional oleh Seno dengan menggerakkan kepala desa dan lurah untuk memprotes candaan Prabowo. Serta memaki mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Saya jadi bingung. Harusnya jangan gede emosinya. Mesti introspeksi, apa iya rakyat di Boyolali memang sudah merata kesejahteraannya. Jangan-jangan yang pada kaya raya di Boyolali hanya orang-orang tertentu saja," ucap Arief kepada JPNN, Selasa (6/11).
Arief tidak habis pikir lagi kenapa seorang Bupati Seno sampai melontarkan makian dengan mengatakan Prabowo as* (nama binatang).
Dia mengingatkan bahwa candaan Prabowo didasari fakta bahwa angka kemiskinan di daerah yang dipimpin bupati dari kader PDI Perjuangan itu masih tinggi.
"Bagaimana mau dikatakan masyarakat Boyolali itu sudah sejahtera, angka kemiskinan saja masih di atas 12 persen lebih, dan menjadi kabupaten nomor lima termiskin se Solo Raya, atau urutan 11 se-Jawa Tengah," tutur Arief.
Karena itu pihaknya menyarakan agar Seno tak perlu emosional dalam merespons candaan Prabowo yang juga ketua umum Gerindra.(fat/jpnn)
Candaan Prabowo soal tampang Boyolali didasari fakta bahwa angka kemiskinan di daerah yang dipimpin bupati dari kader PDI Perjuangan itu masih tinggi.
- Senyum Semringah Anies-Muhaimin di Momen Spesial Prabowo-Gibran
- Ganjar-Mahfud Absen saat KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres
- Ekspresi Anies-Muhaimin saat Menghadiri Penetapan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- Sambut Baik Putusan MK, Syarief Hasan: Saatnya Semua Komponen Bangsa Bersatu
- Pengamat Maritim Beri Pesan Khusus Menjelang Kepemimpinan Prabowo-Gibran