Bupati Karolin Larang Sekolah Tatap Muka, Begini Strateginya Agar Tak Memberatkan Siswa

Bupati Karolin Larang Sekolah Tatap Muka, Begini Strateginya Agar Tak Memberatkan Siswa
Bupati Landak Karolin Margret Natasa (ANTARA/HO)

jpnn.com, NGABANG - Bupati Landak, Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa melarang sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021 ini.

Untuk menyiasati agar pembelajaran tidak memberatkan peserta siswa, Bupati Karolin menerapkan skema belajar secara kombinasi, yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

"Pilihan metode pembelajaran yang dianjurkan yaitu secara online atau daring dan luar jaringan atau kombinasi keduanya dan kita belum menerapkan sekolah tatap muka," ucap Bupati Karolin di Ngabang, Jumat (8/1).

Dia menyebutkan, keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi metode pembelajaran yang efektif diterapkan di wilayah kabupaten Landak saat ini, yaitu secara luring.

Menurut politikus PDI Perjuangan itu, metode yang paling efektif adalah metode luring, di mana setiap minggu siswa diberikan tugas, kemudian nanti orang tua atau perwakilan datang ke sekolah mengambil tugas sembari mengumpulkan penugasan sebelumya.

"Ini yang kami lihat paling efektif dan tidak terlalu memberatkan bagi siswa," ucap mantan legislator Senayan ini.

Dengan metode luring, kata Karolin, setiap sekolah mengatur jadwal siswa datang ke sekolah untuk mengambil dan mengumpulkan tugas, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerumunan.

"Jadi diatur jadwalnya datang ke sekolah, tidak sekaligus satu kelas datang semua, atau semua kelas datang semua ke sekolah. Jadi Senin sampai Sabtu ada jadwal mengambil tugas, itu yang paling efektif berdasarkan hasil evaluasi kami, luring," jelasnya.

Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyiasati skema pembelajaran di masa pandemi agar tidak memberatkan siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News