Buru Pembuang 30 Karung Bangkai Ayam di Sungai Brantas

Buru Pembuang 30 Karung Bangkai Ayam di Sungai Brantas
Sungai Brantas. Foto: M.Arif Hanafi/Radar Kediri/JPG

jpnn.com, KOTA BATU - Polres Batu, Jatim, memburu pelaku pembuang berkarung-karung bangkai ayam yang diduga mati akibat serangan penyakit, ke Sungai Brantas.

Melihat banyaknya bangkai ayam yang diperkirakan mencapai ribuan, kemungkinan besar bangkai yang mencemari sungai tersebut berasal dari peternakan besar.

Kasat Reskrim Polres Batu AKP Anton Widodo menyatakan, pihaknya serius mendalami kasus pencemaran sungai ini. ”Kami masih selidiki. Kami sudah mapping di daerah mana saja dan siapa saja yang mempunyai peternakan ayam,” kata dia.

Ditengarai berkarung-karung bangkai ayam tersebut berasal dari luar kota. ”Ada cukup banyak peternakan di Kota Batu,” beber Anton.

”Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan informasi saksi-saksi. Semoga kasus ini segera terungkap dan pelakunya bisa ditangkap,” kata dia. Pemburuan terhadap pelaku tetap akan dilakukan, sebab perbuatan tersebut melanggar undang-undang lingkungan hidup.

Anton menyebut, penindakan tegas akan dilakukan sebagai efek jera dan tidak dilakukan oleh orang lain. Sebab, jika tidak, hal yang serupa akan tetap dilakukan.

”Dari kasus pembuangan bangkai ayam ini saja, bisa jadi ada sebagian yang sudah terbawa arus, siapa yang tahu. Jumlah yang dibuang itu saja perkiraan kami ada ribuan, bukan ratusan lagi,” kata dia. Apalagi dibuang di Sungai Brantas yang selama ini dimanfaatkan untuk ribuan warga di 17 kota dan kabupaten di Jawa Timur.

Seperti diketahui, sekitar 30 karung berisi bangkai ayam yang telah membusuk dibuang ke Sungai Brantas, tepatnya di dekat Jembatan Kali Meranak, Dusun Ngukir, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Rabu lalu (20/6).

Polisi mengaku sudah mengantongi ciri-ciri pelaku pembuang 30 karung bangkai ayam busuk ke Sungai Brantas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News