Buya Hamka, Pahlawan Nasional yang Menolak Dimakamkan di TMP Kalibata
jpnn.com, JAKARTA - Haji Abdul Malik Karim atau lebih dikenal dengan sapaan Buya Hamka, memiliki jasa yang besar bagi bangsa Indonesia.
Sebagai ulama dan sastrawan yang dikagumi semua kalangan, Buya Hamka diangkat pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Namun, dia tdak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, dan memilih dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir.
Saat Buya Hamka meninggal, bahkan sudah ada tiga ambulan yang menunggu, yaitu dari Yaysan Bunga Rampai, Rumah Gadang, dan pemeritah.
"Keluarga memilih untuk menggunakan ambulan dari Rumah Gadang dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, sesuai pesan Buya," kata Ali Akbar Hasyemi, cicit Buya Hamka di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Akbar, Buya Hamka memilih dimakamkan di TPU Tanah Kusir agar bisa dekat dengan masyarakat dan dikunjungi kapan saja.
"Kalau untuk ziarah ke TMP Kalibata harus melewati berbagai proses perizinan," tuturnya.
Perjuangan Buya Hamka yang begitu besar dalam dunia Islam Indonesia adalah sebagai pemdiri Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Haji Abdul Malik Karim atau Buya Hamka, pahlawan nasional yang menolak dimakamkan di TMP Kalibata.
- Tuan Rondahaim Saragih Pantas Menerima Anugerah Pahlawan Nasional 2024
- Prof Endang Soetari Sebut Nama KH Abdul Halim Paling Tepat untuk Bandara Kertajati
- TNI AU Usulkan Surjadi Soerjadarma Sebagai Pahlawan Nasional
- Ganjar Usulkan Ulama KH Syaikhuna Badruzzaman Jadi Pahlawan Nasional
- Hamdalah, Ulama Karismatik Kudus KH Raden Asnawi Resmi Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
- Anies Baswedan Sebut Aceh Tempat Lahirnya Pejuang Perubahan