Cak Imin Buka Opsi Prabowo-Airlangga, Pengamat: Peluang Golkar Dapat Kursi Cawapres Lebih Besar

Cak Imin Buka Opsi Prabowo-Airlangga, Pengamat: Peluang Golkar Dapat Kursi Cawapres Lebih Besar
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memberikan rompi kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat pertemuan di Senayan, Jakarta, Rabu (3/5). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies Muhammad Tri Andika meyakini Partai Golkar tidak mau sekadar ikut mendukung capres dan cawapres di Pemilu 2024. Terlebih, mereka memiliki jumlah suara yang tinggi dan mesin partai yang kuat.

Dia meyakini hal itu jadi alasan partai pimpinan Airlangga Hartarto belakangan sibuk mencari koalisi yang lebih nyaman.

“Di sisi lain, Golkar beda dengan partai lain. Pemegang saham politik di Golkar banyak, sehingga Airlangga harus mendengar dan mengakomodir dan tidak bisa memutuskan sendiri,” ujar Andika saat dihubungi, Kamis (4/5).

Hal ini menanggapi safari politik yang dilakukan oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Diketahui Airlangga bertemu dengan sejumlah ketum parpol dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Andika, peluang Golkar untuk bergabung dengan poros manapun dalam koalisi masih sangat terbuka lebar. Termasuk, pada akhirnya bakal bergabung dengan poros PDIP.

“Tapi yang paling nyaman bagi Golkar saat ini adalah dengan koalisi Gerindra-PKB,” ujar dia.

Andika menilai, poros Gerindra-PKB membuat posisi tawar Golkar menjadi lebih besar. Berpeluang dapat cawapres ataupun kursi kabinet lebih banyak.

“Di sana, peluang Airlangga jadi Cawapres atau mendapat kursi kabinet lebih banyak, peluangnya lebih besar,” tegas dia.

Andika menilai, poros Gerindra-PKB membuat posisi tawar Golkar menjadi lebih besar. Berpeluang dapat cawapres ataupun kursi kabinet lebih banyak

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News