Calon Pelajar Indonesia di Australia Menanggapi Strategi Baru Migrasi Australia

Calon Pelajar Indonesia di Australia Menanggapi Strategi Baru Migrasi Australia
Pemerintah Australia mengumumkan peraturan-peraturan baru untuk proses pengajuan visa pelajar dan tenaga kerja (LuapVision / iStock / Getty Images) ()

Pemerintah Australia sedang merancang sistem migrasi baru untuk 10 tahun ke depan, dengan diumumkannya beberapa aturan baru pada Selasa, 11 Desember lalu.

Terdapat beberapa perubahan dalam strategi tersebut, khususnya mengenai aturan 'student visa' atau visa pelajar.

Salah satu wujudnya adalah dengan dimunculkannya 'genuine student test' di mana pemohon visa pelajar akan harus membuktikan kalau studi mereka di Australia nantinya akan membantu aspirasi akademis dan jenjang karir mereka di masa depan.

Berdasarkan rancangan baru ini, pengawasan lebih terhadap mereka yang mengajukan permohonan visa kedua akan menjadi lebih ketat, dengan jumlah pelajar internasional yang tinggal di Australia dengan beberapa visa pelajar berturut-turut meningkat lebih dari 30 persen menjadi 150.000 pada tahun lalu.

Selain itu, persyaratan kemampuan berbahasa Inggris lewat nilai tes IELTS juga akan dinaikkan.

Bagi pemohon visa pelajar, minimal skor IELTS akan menjadi 6.0 dari 5.5, sementara pemohon visa Graduate bagi mereka yang sudah lulus skor minimalnya adalah 6.5, dari sebelumnya 6.0.

Perubahan aturan ini mungkin akan mempersulit Lita, mahasiswi asal Jawa Tengah yang berencana untuk mengajukan visa Temporary Graduate (subclass 485) setelah lulus.

Lita menjadi pelajar di Australia demi menambah keterampilan di bidang kuliner dengan mengambil jurusan 'Italian Cookery' atau ilmu memasak hidangan Italia di Alma Mater College Australia, Melbourne.

Pemerintah Australia memperketat aturan migrasi khususnya bagi pemohon visa pelajar dengan dinaikkannya standar kelulusan tes bahasa Inggris

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News