Canda Tawa Warnai Penyerahan 1.190 KIP di Yogyakarta

jpnn.com - jpnn.com -Sukacita mewarnai penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa panti asuhan Yogyakarta, yang digelar di SMK Negeri 1 Tempel Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/2).
Penyerahan itu dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selain presiden, juga hadir First Lady Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Sukacita muncul bukan karena bagi-bagi kartu atau hadiah saja. Interaksi antara presiden dan para menteri yang hadir dengan forum, membuat acara penuh tawa.
Menko PMK mengatakan, sebanyak 1.190 KIP disalurkan untuk yatim piatu dan panti asuhan di empat kabupaten dan satu kota di DIY.
Tahun 2017 ini, penyaluran KIP berjumlah 16,4 juta. Untuk jumlah total anak yatim piatu se-Indonesia yang menerima KIP adalah sebanyak 896.781 anak.
Pada tahun 2016 lalu telah terdistribusi sebanyak 158.933 anak. Rencana tambahan pada tahun 2017 sebanyak 736.848 anak.
Untuk SMKN 1 Tempel, daftar bantuan dari pemerintah termasuk 20 unit laptop dan bantuan uang per dua semester per tahun yang bisa diambil pada bulan Juni, melalui bank BNI atau BRI. Bantuan untuk anak SD sebanyak Rp 450.000; SMP Rp 750.000; dan SMK Rp 1.000.000.
“Bantuan uang ini saya harap bermanfaat untuk keperluan sekolah dan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ucap Menko PMK.
Sukacita mewarnai penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa panti asuhan Yogyakarta, yang digelar di SMK Negeri 1 Tempel Sleman, Yogyakarta,
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Jokowi Berurusan dengan Polisi Pagi Tadi, Melambaikan Tangan
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya