Cara Ampuh Mengindari Impulsive Buying, Coba Investasi Obligasi dan Reksa Dana BRI

jpnn.com, JAKARTA - Mencapai kemandirian finansial di masa depan hanya bisa dilakukan dengan perencanaan matang sejak usia muda.
Sayangnya, hal ini kerap terhambat oleh adanya perilaku impulsive buying atau belanja secara impulsif yang dilakukan sebagian orang.
Impulsive buying adalah sebuah perilaku atau kebiasaan membeli barang tanpa direncanakan dan cenderung tidak dibutuhkan serta tidak memiliki manfaat tertentu.
Biasanya perilaku ini lebih didasarkan pada emosi dan perasaan dibandingkan logika.
Seringkali individu yang terjebak pada situasi ini akan merasa kesempatan tersebut tidak akan datang di kemudian hari. Hal inilah yang mendorong mereka membeli barang hanya atas dasar keinginan dan bukan karena kebutuhan.
Namun, tahukah Anda bahwa perilaku impulsive buying atau belanja impulsif ini bisa membawa dampak negatif bagi pelakunya? Apabila kebiasaan ini dilakukan terus menerus, maka dapat menyebabkan hidup boros dan merugikan finansial.
Dampak Negatif Perilaku Impulsive Buying
Ada beberapa dampak negatif dari perilaku impulsive buying yang merugikan pelakunya.
Berikut beberapa dampak negatifnya:
Mencapai kemandirian finansial di masa depan hanya bisa dilakukan dengan perencanaan matang sejak usia muda lewat investasi obligasi dan reksa dana BRI
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Imigrasi Pemalang & BRI Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Dewi Masyithoh
- Weekend Big Shopping Tawarkan Voucher Gratis Tanpa Batas
- BRI Life Beri Perlindungan Double Care untuk Ribuan Pemudik
- Catat Tanggal Jakarta Lebaran Fair, Bakal Ada 450 Gerai Fashion hingga Otomotif