Cara Ratri Menerima Kenyataan Sungguh Luar Biasa

Cara Ratri Menerima Kenyataan Sungguh Luar Biasa
Suksma Ratri saat menjadi pembicara pembuka Sidang Istimewa PBB 2008 yang membahas tema HIV/AIDS. Suksma ratri for jawa pos. Foto: Suksma ratri for Jawa Pos

’’Karena anaknya santai, jadi mama juga biasa aja. Tante-tante aku juga biasa aja. Sementara anakku waktu itu masih terlalu kecil untuk mengerti apa itu HIV/AIDS,’’ ungkapnya.

Sebelum mendapat vonis tersebut, Ratri memiliki pengetahuan tentang HIV/AIDS. Saat itu dia memang tengah mengajukan lamaran kerja ke Rumah Cemara, yayasan nirlaba yang concern di bidang penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di Kota Bandung.

Meski akhirnya terbukti mengidap HIV, Ratri ternyata tetap diterima bekerja di yayasan itu.

Dengan adanya virus HIV di tubuhnya, Ratri sadar apa yang harus dilakukan agar harapan hidupnya tetap tinggi.

’’Biasanya mereka yang meninggal cepat itu karena terlambat tes HIV-nya. Sementara aku terbilang cukup dini terdeteksinya,’’ tuturnya.

Ratri mengisahkan, dirinya memutuskan untuk segera menjalani tes bersama putrinya setelah mendapat saran dari mantan suaminya.

Seperti dalam banyak kasus penderita HIV/AIDS, dia memperoleh virus mematikan tersebut dari pasangannya. Mantan suaminya adalah pengguna narkoba suntik.

Keterbukaan soal masa lalu yang kelam itu membuat Ratri percaya bahwa pria tersebut sudah berubah.

SUKSMA Ratri tak lantas patah semangat, meski divonis positif HIV. Justru sebaliknya, dia menjalani hari-harinya penuh manfaat. Dia aktif menyosialisasikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News