Catat Ya, Mendagri Tak Pernah Mengatakan Jenazah COVID-19 Harus Dibakar

Catat Ya, Mendagri Tak Pernah Mengatakan Jenazah COVID-19 Harus Dibakar
Mendagri Tito Karnavian usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Fatah Ambon, Maluku, Jumat (24/7). Foto: Humas Kemendagri

Dengan adanya klarifikasi tersebut, Mendagri berharap polemik terkait hal ini dapat diakhiri sehingga masyarakat tidak salah paham atas pemberitaan yang terjadi.

“Ada (oknum) media yang memotong sepotong saja, bahkan ada kata-kata yang di luar apa yang saya katakan, yaitu jenazah Covid-19 harus dibakar, saya tidak pernah mengatakan seperti itu, tidak pernah,” tegasnya.

Sebelumnya, Kapuspen Kemendagri Bahtiar juga sudah menyampaikan klarifikasi.

“Pernyataan Pak Menteri dipotong-potong, dikutip tak utuh oleh sebagian oknum media massa sehingga jadinya salah tafsir di masyarakat,” tegas Bahtiar.

Secara utuh, dijelaskan Bahtiar, dalam Webinar Nasional Asosiasi FKUB Nasional yang diikuti secara virtual melalui aplikasi Zoom, Selasa (21/7), Mendagri Muhammad Tito Karnavian menjelaskan bahwa jenazah yang terinfeksi Covid-19 seyogyanya dibakar untuk mematikan virusnya.

Namun, cara itu tidak harus karena tentunya disesuaikan dengan keyakinan ataupun aqidah masing-masing.

“Yang dikatakan Pak Menteri, secara teori seyogyanya jenazah Covid dibakar agar virusnya juga mati. Namun, bagi kita yang Muslim dan beberapa agama lain, ini tidak sesuai aqidah, maka penatalaksanaannya dibungkus tanpa celah agar virus tidak keluar (menyebar), kemudian dimakamkan,” jelasnya.

Dengan demikian, Bahtiar meminta polemik soal pernyataan ini diakhiri dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan jenazah COVID-19 harus dibakar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News