Catatan Ketua MPR RI: Kerja Berat Dongkrak Konsumsi di Tengah Pandemi dan Resesi
Oleh: Bambang Soesatyo
jpnn.com, JAKARTA - Prasyarat belanja dan investasi itu sentimen positif. Ketika pandemi dan resesi ekonomi terjadi dalam periode waktu yang sama seperti sekarang, keduanya menjadi sentimen negatif yang mendorong setiap orang atau konsumen dan investor makin berhati-hati dan menahan diri, termasuk belanja atau konsumsi.
Dengan begitu, mudah untuk dipahami bahwa mendorong masyarakat belanja atau investasi di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi saat ini adalah pekerjaan cukup berat.
Pandemi menyebabkan banyak orang takut keluar rumah.
Konsekuensinya, alat transportasi seperti mobil dan motor lebih sering diam dan tidak perlu isi atau beli bensin minimal selama beberapa hari.
Dampak isolasi mandiri oleh jutaan keluarga itu bahkan juga dirasakan pelaku jasa transportasi umum hingga pengemudi bajaj akibat langkanya calon penumpang.
Di Jakarta, pusat belanja atau mal serta restoran sudah dibuka selama PSBB (pembatasan sosial skala besar) transisi dan siap melayani konsumen.
Nyatanya, baik mal maupun restoran tetap sepi pengunjung.
Sektor pariwisata menghadirkan pemandangan lebih memprihatinkan.
Menarik. Bamsoet memberikan catatan supaya pemerintah lebih meningkatkan kerja untuk mendongkrak konsumsi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.
- Sarasehan Kehumasan MPR, Fadel Muhammad Menyapa Rakyat Gorontalo di Momen Idulfitri
- Lestari Moerdijat Harap Pengembangan Sektor UMKM Harus Sinergi dengan Potensi Desa
- Lestari Moerdijat: Penurunan Angka Urbanisasi Harus Konsisten Dilanjutkan
- Fadel Muhammad Berharap Tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo Dijaga Agar Jangan Punah
- Konflik Iran-Israel Memanas, Syarief Hasan Minta 2 Upaya Ini jadi Prioritas Pemerintah
- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Minta Definisi Keluarga di RUU KIA Dilengkapi