Cegah DBD, Takeda Gencarkan Edukasi & Pentingnya Vaksinasi

Cegah DBD, Takeda Gencarkan Edukasi & Pentingnya Vaksinasi
Untuk meningkatkan kesadaran publik soal DBD, PT Takeda Innovative Medicines menggelar serangkaian edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik di Surabaya, Jawa Timur. Foto dok. Takeda

Berdasarkan laporan angka kasus dan kematian akibat DBD pada 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022. 

“Tahun lalu (2023), tercatat total kasus DBD di Indonesia sebesar 114.435 kasus dengan kematian 894 kasus. Dunia saat ini menargetkan nol kematian pada tahun 2030," kata dr. Asik Surya, MPPM, ketua Tim Kerja Arbovirus.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam melakukan edukasi yang berkelanjutan soal DBD, termasuk melalui Kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, serta langkah bersama cegah DBD yang dilakukan di Surabaya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Jatim drg. Sulvy Dwi Anggraeni, M. Kes., mengungkapkan selama ini upaya pencegahan DBD di Jawa Timur dilakukan dengan program pengendalian penyakit berbasis masyarakat, yaitu PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di lingkungan lewat Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. 

"Program PSN dengan 3M Plus memang masih efektif, tetapi tidak kalah pentingnya adalah mengenali gejala penyakit sehingga tidak terlambat mendapat pertolongan medis," terangnya. (esy/jpnn)

Mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), Takeda gencarkan edukasi & pentingnya vaksinasi


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News