Cegah Drama Rossi vs Marquez Terulang, FIM Bentuk Panel Hakim

Cegah Drama Rossi vs Marquez Terulang, FIM Bentuk Panel Hakim
Valentino Rossi. Foto: AFP/Alberto Pizolli

Ippolito juga menyebutkan bahwa sistem poin penalti akan ikut dievaluasi. Hulunya sama, yakni penjatuhan sanksi kepada Rossi yang berdampak pada seri terakhir di Valencia. ”Kami menggunakannya dalam beberapa tahun terakhir. Kami akan memutuskan apakah akan melanjutkan penggunaannya atau mengubahnya,” tandas dia.

Sistem poin penalti itu sama dengan yang berlaku di Formula 1. Jika seorang rider dijatuhi penalti poin sampai empat, dia harus start dari grid paling belakang. Jika penalti mencapai tujuh poin, dia akan start dari pitlane. Dan jika mencapai 10, berarti diskualifikasi. 

”Kami punya rentang yang lebar dan beragam dalam urusan sanksi. Itu cukup untuk memberikan keleluasaan kepada hakim (panel) menjatuhkan sangsi kepada rider,” papar Ippolito dikutip Autosport. 

Komisi Grand Prix dalam pertemuan di Jenewa juga memutuskan semua rider wajib mengikuti seluruh rangkaian acara promosi mulai musim 2016. Acara tersebut termasuk menghandiri jumpa pers, sesi tanda tangan fans, dan juga parade lap. 

”Sejumlah kewajiban bagi pembalap untuk hadir dalam aktivitas promosi, yang sudah masuk dalam kesekapakatan antara IRTA dan tim, kini dimasukkan dalam regulasi grand prix.” Begitu pernyataan resmi dari dari FIM. 

Regulasi ini begitu ketat. Ada sanksi jika pembalap ogah nongol di aktivitas promosi. Sanksinya termasuk denda plus hukuman yang menyangkut balapan alias sporting penalties, meski detailnya belum dirinci. Keputusan itu bertujuan untuk lebih mendekatkan MotoGP kepada penggemarnya dan kepentingan public relation.(cak/na)


JENEWA – MotoGP musim lalu bisa dibilang paling panas. Baik persaingan di lintasan, juga drama yang tiba-tiba muncul menjelang akhir musim.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News