Cegah Negara Gagal, Bamsoet Ingatkan Hal Ini
"Akhirnya, kompleksitas berbagai persoalan tersebut, dan kegagalan untuk membangun ikatan kebangsaan yang solid telah menyebabkan kedua negara besar tersebut terpecah belah,'' ujarnya.
Urgensi merawat Indonesia penting. Sebab, Indonesia memiliki potensi kerentanan yang sama, bahkan lebih besar daripada Uni Soviet dan Yugoslavia.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, ada tiga faktor yang menempatkan bangsa Indonesia dalam posisi rentan dan rapuh.
Pertama, bangsa Indonesia memiliki tingkat heterogenitas yang sangat tinggi.
"Besarnya jumlah penduduk ini juga tergambar dari kemajemukan yang dimiliki. Yakni, terdapat 1.340 suku, 733 bahasa, dan menganut 6 agama serta puluhan aliran kepercayaan,'' ungkapnya.
Di satu sisi, kemajemukan ini menghadirkan kekayaan budaya sangat beragam.
Namun, di sisi lain, kondisi ini menghadirkan potensi ancaman untuk memecah belah dan mengadu domba.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini memaparkan, faktor kedua adalah kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudera.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan pentingnya merawat Indonesia dengan menjaga perdamaian dan menghindari perpecahan
- Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan
- Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Siti Fauziah Ajak Para Mahasiswa Terapkan Nilai-Nilai dan Pertahankan Jati Diri Bangsa
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Bamsoet Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur yang Bisa Diajak Berkawan