Cegah Terpapar KLB Rabies, Lombok Perketat Pengawasan Perbatasan

Cegah Terpapar KLB Rabies, Lombok Perketat Pengawasan Perbatasan
Cegah Terpapar KLB Rabies, Lombok Perketat Pengawasan Perbatasan

Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) salah satu kawasan yang ramai dikunjungi wisatawan asal Australia masih berstatus bebas rabies, meski tiga daerah tetangganya di NTB sudah dilanda wabah penyakit anjing gila ini sejak sebulan terakhir.

Penyakit rabies merebak di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat sejak sebulan terakhir.

Kabupaten Dompu menjadi kawasan yang paling parah terpapar penyakit yang melanda hewan jenis karnivora ini dan sudah dinyatakan berstatus Kejadian Luar Biasa atau KLB sejak sepekan lalu.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB mencatat di kabupaten Dompu ada sekitar 662 warga telah menjadi korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR).

Enam orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Dan kini kasus rabies juga telah merembet ke Kabupaten Sumbawa dan Bima.

Sejak dua pekan terakhir sebanyak 19 warga di Sumbawa dilaporkan menjadi sasaran gigitan HPR dimana dari sampel otak yang dikirim 4 diantaranya positif terinfeksi virus rabies.

Sementara di Bima, tercatat 14 korban kasus gigitan yang dilaporkan dan telah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Menyikapi KLB rabies ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah meningkatkan pengawasan guna mencegah virus rabies meluas kota lain, terutama Lombok, salah satu destinasi wisata utama di Provinsi NTB yang banyak dikunjungi wisatawan, terutama asal Australia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News