Cek Fakta Thermal Gun Dapat Rusak Kesehatan Otak

Cek Fakta Thermal Gun Dapat Rusak Kesehatan Otak
Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada prajurit Koarmada II dengan menggunakan alat Thermal Gun. Foto: Dispen Koarmada II

jpnn.com, JAKARTA - Terkait kabar bahwa thermal gun atau pistol pengukur suhu tubuh dapat merusak otak, mendapat tanggapan dari juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

"Secara ilmiah para ahli mengatakan bahwa statemen itu tidak benar," kata Yurianto dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Senin.

Penegasan itu ia sampaikan untuk merespons sejumlah berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan telah meresahkan masyarakat karena menyatakan pengukur suhu tersebut dianggap dapat merusak kesehatan otak.

Yurianto mengatakan bahwa pistol pengukur suhu tubuh itu hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar inframerah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh semua benda yang ada di lingkungan sekitar.

Pistol pengukur suhu itu tidak menggunakan sinar laser, tidak juga menggunakan sinar radioaktif semacam X-ray.

Selain itu, berbagai referensi juga mengatakan pernyataan bahwa pengukur suhu itu merusak otak adalah salah, sangat keliru.

"Dan (kabar keliru) ini akan membahayakan semua orang dan justru kontraproduktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti informasi dengan cara yang benar dan dari sumber yang kredibel, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Terkait kabar bahwa thermal gun dapat merusak otak, mendapat tanggapan dari juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News