Cendikiawan Suryaatmadja,'Cendikia' Indonesia Yang Jadi Mahasisswa Termuda di Kanada
Penyesuaian diri dan cita-cita
Diki menuturkan, tiga tahun terakhir hidup sebagai mahasiswa telah merubah pribadinya.
"Aku pikir, kemampuan belajar dan sosialku menjadi semakin baik."
"Dulu waktu awal berkuliah, lingkungan di kampus terasa aneh, enggak seperti SMA. Tapi sekarang aku lebih bisa beradaptasi," kata alumnus Sekolah Kesatuan Bogor ini.
Ia juga mengaku tak ambil pusing dengan beberapa teman kuliah, yang menurutnya, memperlakukan dirinya dengan sedikit berbeda.
"Ya aku sadar kebanyakan mahasiswa enggak sering bergaul dengan anak 15 tahun."
"Tapi orang-orang di lingkaran pertemananku memperlakukanku layaknya mereka memperlakukan yang lain," ujar remaja yang berprinsip 'kebahagiaan harus diupayakan' ini.
Uniknya, mahasiswa muda ini mengatakan ia, kini, lebih banyak memiliki teman dibanding ketika masih bersekolah di Indonesia.
Nama adalah doa. Ungkapan ini agaknya dihayati betul oleh orang tua Cendikiawan Suryaatmadja, remaja Indonesia yang mulai berkuliah di Kanada sejak umur 12 tahun.
- VNL 2024: Jepang Unggul di 2 Set Awal, tetapi Kanada yang Menang, Cek Skornya
- VNL 2024: Italia Pamer Kekuatan, China Menggulung Bulgaria
- PPI Munich Sukses Menyelenggarakan Bazaar Makanan Indonesia di Jerman
- Diaspora Adalah Aset Bangsa, Harus Diperlakukan Secara Baik
- Thailand Gagal Lagi di VNL 2024, Kanada Buka Peluang ke Olimpiade Paris
- Hasil VNL 2024: China Dihajar Kanada 1-3