CEO PSMS Ungkap Soal Ketidakharmonisannya dengan Djanur

CEO PSMS Ungkap Soal Ketidakharmonisannya dengan Djanur
Legimin Raharjo melakukan tanda tangan kontrak didamping CEO PSMS, Dody Taher, Djajang Nurjaman dan Juluis Raja, di Mes PSMS awal musim ini. Foto : nin/pojoksatu

jpnn.com, MEDAN - Djadang Nurdjaman mengklaim hubungannya dengan manajemen pengurus PSMS Medan kurang harmonis sebelum resmi didepak dari tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

“Hubungan saya dengan manajemen sudah tidak baik sejak kapan-kapan,” ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur ini kepada pojoksatu (Jawa Pos Group), Jumat.

CEO PSMS, Doddy Taher membantah klaim tersebut. “Akh mana ada. Sama semua orang saya harmonis. Kalau dia (Djanur) merasa itu urusan dia. Saya enggak ada berseberangan dengan siapapun,” ujar Taher, Sabtu (14/7/2018) siang.

Meski menampik kabar tersebut, namun Doddy secara tak langsung menggambarkan situasi yang tak berjalan mulus antarkeduanya.

Saat Djanur dipecat, bukan Doddy yang telepon Djanur melainkan Julius Raja, Sekum PSMS.

“King (sapaan akrab Julius) sekretaris saya kan enggak masalah (dia yang telepon). Dia pun (Djanur) enggak pernah telepon saya. Hari raya pun enggak ada dia ngucapin apa-apa ke saya.”

“Pelatih apa kayak gitu enggak ada hormatnya. Dia mungkin merasa berseberangan, karena kalah terus di PSMS. Jadi menyalahkan manajemen,” tukas Doddy.

Sikap manajemen sejatinya juga terkadang tak menghargai Djanur, seperti saat memecat dua asisten pelatih Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda tanpa berdiskusi dengannya.

Djadang Nurdjaman mengklaim hubungannya dengan manajemen pengurus PSMS Medan kurang harmonis sebelum resmi didepak dari tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News