Cerdas! Begini Kebijakan Menteri Nadiem untuk Bantu Pasien Covid-19
"Dalam menangani pandemi COVID-19 bangsa Indonesia membutuhkan solidaritas dan gotong royong semua elemen bangsa. Saatnya bangsa Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang terkenal dengan nilai gotong royong sesuai Pancasila," pesan Mendikbud.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam, melaporkan, Kemendikbud telah melatih 15 ribu relawan mahasiswa. Mereka segera ditugaskan di Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan organisasi-organisasi kemanusiaan yang membutuhkan.
Sebagian besar didistribusikan ke AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) di 34 provinsi untuk program-program promotive dan prefentif setiap daerah.
"Dalam bekerja, para relawan berada di bawah bimbingan dan pengawasan dosen dan dikoordinasikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran setempat bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi," ujar Nizam.
Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syaiful Huda mengapresiasi langkah strategis Kemendikbud dalam penanganan COVID-19.
"Saya bersyukur, saya bangga, Kemendikbud sudah mengambil inisiatif. 13 fakultas sudah siap, Rumah Sakit Pendidikan kita juga sudah siap untuk uji COVID-19. 15 ribu relawan sudah dilakukan pelatihan oleh WHO, oleh Kemenkes, dan oleh dokter-dokter spesialis. Ini langkah yang cukup luar biasa," ujar Syaiful Huda.(esy/jpnn)
Mendikbud Nadiem telah mengambil kebijakan cerdas untuk membantu merawat pasien COVID-19.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK: Senayan Mendesak Ada Formasi Khusus
- Menteri Nadiem Dinilai Paham Amanat UU ASN, Angkat Honorer Menjadi PPPK
- Sikap Menteri Nadiem Dalam Penuntasan Honorer Sangat Jelas, Tahun Ini Karpet Merah Pemda
- Menteri Anas: Honorer dan Dosen jadi Perhatian dalam Pengadaan CASN 2024