Cerita Dari Penghuni Penghuni Rusun di Melbourne yang Kena Kebijakan Lockdown
"Ini tidak cukup untuk delapan oran di rumah. Saya akan memberikan untuk anak-anak, dan saya sendiri akan kelaparan."
"Saya punya teman dan sanak keluarga yang bisa membawakan makanan, namun ketika saya bertanya ke polisi mereka mengatakan "mereka tidak boleh datang."
Lucy juga mengatakan kehadiran polisi sebenarnya tidak diperlukan dan membuat anak-anaknya ketakutan.
"Kami tidak butuh polisi, kami cuma butuh pekerja sosial dan perawat," katanya.
Pasangan Timor Leste masih menunggu untuk dites
Kuon Nhen Lay, 70 tahun dan istrinya Lucy (65 tahun) yang berasal dari Timor Leste tinggal di kawasan apartemen milik pemeritah di Flemington.
Mereka mengatakan beruntung karena sudah membeli bahan makanan hari Jumat yang cukup untuk selama seminggu sebelum adanya lockdown yang mendadak tersebut.
Photo: Lucy dan Kuon Nhen Lay tidak bisa lagi menerima kedatangan anak dan cucunya selama lockdown. (ABC News: Jason Fang)
Namun Kuon mengatakan dia sejauh ini belum mendapat informasi mengenai kapan dia akan bisa menjalani tes COVID-19.
Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan keberagaman budaya, Melbourne memiliki kantong-kantong yang ditinggali penduduk dari berbagai kawasan di dunia
- Dunia Hari Ini: Panggung Kampanye Meksiko Roboh, Sembilan Tewas
- Pemegang WHV Korban Kecelakaan Merasa Beruntung Biaya Perawatan Ditanggung Asuransi
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter