Cerita di Balik Keindahan Terowongan Sirkuit Mandalika

Cerita di Balik Keindahan Terowongan Sirkuit Mandalika
Terowongan Sirkuit Mandalika yang dihiasi grafiti hasil kolaborasi Pertamina dan komunitas grafiti, Gardu House. Foto: Dok. Gardu House

North Tunnel yang menjadi jalur penonton di tribune VIP diarsiteki oleh seniman grafiti terkenal asal Jakarta, Darbotz dan Stereoflow.

Karya kolaborasi mereka di terowongan tersebut diberi judul The Harder The Battle, The Sweeter The Victory.

"Penggarapan yang cukup megah, karena enggak hanya sisi kanan dan kiri saja, tetapi juga sisi langit-langitnya. Senang rasanya bisa memberikan bentuk visual yang dinamis," ucap salah satu seniman, Adi Dharma.

Cerita di Balik Keindahan Terowongan Sirkuit Mandalika

South Tunnel yang memiliki luas 731,2 meter persegi dan menjadi jalur penonton digambar oleh local hero asal Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat, Paerstud.

Dibantu 20 orang visual artist dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat, dia membentang konsep berjudul Energizing Mandalika For A Brighter Indonesia.

Objek utama dari visual art yang digambarkan Paerstud dan kawan-kawan yakni Burung Garuda.

Selanjutnya, dua objek entitas kultural masyarakat Lombok yakni Terune (laki-laki) yang memainkan gendang Beleq dan Dedare (perempuan) yang menyuguhkan kocor tembikar berisi air bersih.

Terowongan seluas 1.935,1 meter persegi di Sirkuit Mandalika itu tampak indah lantaran visual art berwarna warni.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News