Cerita Perempuan Bos Sarinah, Menyaksikan Kepulan Asap di Tubuh Pelaku Bom Bunuh Diri

"Walau agak panik, hal pertama yang saya minta adalah tetap tinggal di gedung. Karena kalau keluar malah justru bisa membahayakan untuk kami. Begitu juga dengan penghuni lainnya, kami juga diimbau untuk jauhi jendela saat itu," ungkap Ira.
Baru sekitar pukul 15.00 WIB karyawannya mulai keluar dari Gedung Sarinah ke rumah masing-masing. Keharuan kembali terjadi saat momen kepulangan para karyawan. Mereka dengan semangat justru tak menginginkan adanya hari libur kerja pascaledakan bom tersebut.
Keinginan karyawannya tersebut secara tidak langsung menyulut semangatnya.
Ira tak menyangka mempunyai karyawan yang begitu semangat untuk bangkit dari kepanikan.
"Terus pada tanya ke saya, 'bu besok kerja normal kan?' Itu mengharukan sekali buat saya, karena mereka yang lihat sendiri kejadian itu justru malah punya semangat kayak gitu. Mereka saja (karyawan, red) mau hidup, tetap jalankan aktivitas dengan normal, masa kami kalah. Kami memang harus waspada, tapi tetap harus hidup normal," tukas Ira. (chi/jpnn)
KAMIS (14/1) siang menjadi momen yang tak akan pernah dilupakan bagi Ira Puspadewi. Ya, siang itu tepat di depan gedung yang dikelolanya, direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu