Cerita tentang Kekejaman Kim Jong-un: Eksekusi dengan Anjing Lapar dan Piranha

Cerita tentang Kekejaman Kim Jong-un: Eksekusi dengan Anjing Lapar dan Piranha
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: Antara/KCA/via REUTERS

Ada pula cerita lain tentang kekejaman Jong-un. Bisa jadi film James Bond bertitel The Spy Who Loved Me menginspirasi Jong-un  tentang cara mengeksekusi orang yang tak dia suka.

Seorang jenderal Korut yang dituduh menyusun skenario kudeta, dilemparkan ke kolam yang dipenuhi ikan piranha. Sebelum dijadikan santapan piranha, jenderal nahas itu dipotong lengannya dan dilukai dadanya terlebih dahulu agar darah yang mengucur mengundang keganasan hewan air pemakan daging tersebut.

Jong-un memamerkan kekejamannya tak lama setelah memegang tampuk kekuasaan Korut. Pada 2012, dia memerintahkan eksekusi terhadap Wakil Menteri Angkatan Darat Korut Kim Chol.

Pembunuhan itu didasari tuduhan bahwa Kim Chol dikabarkan mabuk saat masa berkabung atas kepergian Kim Jong-ill pada 17 Desember 2011. Cara mengeksekusi Kim Chol pun sensasional, yakni meledakannya menggunakan mortir.

Jong-un juga memerintahkan eksekusi terhadap lingkaran dekatnya, yakni Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea Ri Yong-ho. Eksekusi itu didasari tuduhan bahwa Yong-ho merupakan lingkaran dekat Song-thaek.

Kabarnya, Jong-un dalam kondisi mabuk berat saat memerintahkan eksekusi terhadap dua pembantu pamannya pada 2013 itu. Sosok ‘chubby’ itu memang demen minuman keras, bahkan menghabiskan puluhan juta dolar AS (USD) demi membeli khamar bermerek.

Jong-un juga memerintahkan pembunuhan terhadap saudaranya sendiri, Kim Jong-nam di Kuala Lumpur International Airport pada 2017. Peristiwa itu pun jadi insiden internasional.

Eksekusi terhadap Jong-nam melibatkan dua wanita warga negara lain, yakni Doan Thi Huong dari Vietnam dan Siti Asiyah asal Indonesia. Jong-nam dibunuh dengan menggunakan cairan kimia yang disemprotkan ke wajahnya.(star/ara/jpnn)

Kabar tentang kekejaman Kim Jong-un mengemuka seiring spekulasi bahwa pemimpin tertinggi Korut itu dalam keadaan kritis, bahkan ada yang mengabarkannya meninggal dunua.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News