Cerita Warga yang Terjebak Bentrok Polisi dengan Pedemo

Cerita Warga yang Terjebak Bentrok Polisi dengan Pedemo
Mahasiswa dan pelajar bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9).Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Muhadi (45) mendapat pengalaman tidak mengenakan ketika pecah bentrok antara aparat kepolisian dengan pedemo di Jalan Raya Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9) malam. Sebab, belasan gas air mata ditembakkan di lokasi.

Diketahui, rumah milik Muhadi terletak di Jalan Raya Pejompongan. Lokasi rumah yang juga dijadikan usaha las itu, terletak persis di area lokasi bentrok pedemo dengan polisi.

Muhadi mengakui, dirinya mengalami sesak nafas akibat tembakan gas air mata yang terjadi saat bentrok polisi dengan pedemo. Pria asal Jepara itu, sempat kesulitan bernafas saat gas air mata ditembakkan.

"Tadi saya juga sempat sesak. Agak kurang enak bernafas," ucap dia ditemui di Jalan Raya Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin malam.

Selain itu, Muhadi mengalami perih di mata akibat tembakan gas air mata. Tidak hanya itu, dia kaget ketika gas air mata membuat wajahnya terasa panas.

"Mata perih dan panas. Di muka itu serasa panas," ucap dia.

Muhadi punya cara sederhana mengurangi efek dari gas air mata. Untuk efek sesak, dia memilih merebahkan diri di kamar. Sementara itu, dia mengoleskan odol untuk mencegah panas di wajah akibat gas air mata.

"Aku mengikuti orang lain saja, aku lihat yang lain pakai odol. Aku enggak mengerti bisa mengurangi efeknya atau tidak. Cuma aku mengikuti saja caranya mereka," ucap pria anak dua itu.

Muhadi (45) mendapat pengalaman tidak mengenakan ketika pecah bentrok antara aparat kepolisian dengan pedemo di Jalan Raya Pejompongan, Jakarta Pusat, Senin (30/9) malam. Sebab, belasan gas air mata ditembakkan di lokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News